Selasa, 08 Maret 2011

Si pencipta huruf TIMES NEW ROMAN

MENYEBUT Times New Roman, tentu banyak orang yang tahu. Jenis huruf ini digunakan sebagai standar huruf dalam dunia pengetikan. Keberadaannya dikenal luas oleh orang dari berbagai kalangan profesi. Namun, seberapa banyak di antara kita yang mengetahui sejarah penciptaan huruf jenis Times New Roman ini?

Huruf ini dirancang oleh seorang berkebangsaan Inggris bernama Stanley Morrison. Ia lahir pada tanggal 6 Mei 1889 di Wanstead, Inggris. Stanley tumbuh sebagai figur yang tidak memiliki pengetahuan tentang percetakan, namun di kemudian hari ia menempati banyak posisi penting di dunia tersebut. Pengetahuannya yang banyak dalam hal tipografi didapatkan sejak menjadi anggota percetakan The Pelican Press.

Kecintaannya pada Tuhan membuatnya banyak membaca buku-buku religius, bahkan karya tipografinya yang pertama juga ditujukan untuk gereja. Setelah keluar dari The Pelican Press, ia bekerja untuk Cloister Press di Manchester. Banyak desain-desain terbaiknya dihasilkan saat ia bekerja di perusahaan ini. Lagi-lagi, karyanya banyak mencerminkan latar belakang gereja katolik, hal ini terlihat pada ilustrasi dan berbagai macam dekorasi yang ia gunakan. Karena ia sangat membenci perang, gerakan antiperangnya membuat ia sempat dipenjara selama empat tahun (1914-1918).

Selama kurang lebih 30 tahun (1929-1960) Stanley Morrison menjadi konsultan huruf untuk koran The Times di London, Inggris. Sebagai konsultan huruf, pada tahun 1931 ia mengatakan pada Times, ”The Times merupakan koran yang telah memiliki pelanggannya sendiri, kita memerlukan sebuah huruf yang tidak sama dengan barang dagangan pada umumnya, huruf itu harus baik pada dasarnya, namun juga mencerminkan kekuatan dari garis, konsistensi, dan ekonomis bagi The Times”.

Karena kata-katanya itulah, 3 Oktober 1932 menjadi hari pemasaran jenis huruf “Times” ke khalayak ramai, karena pada hari itu untuk pertama kalinya koran The Times dicetak dengan menggunakan jenis huruf yang dinamai seperti koran itu sendiri. Stanley Morisson bukan satu-satunya orang yang berada di balik layar kesuksesan huruf tersebut. Ia juga dibantu temannya bernama Victor Lardent sebagai orang yang menggambar rancangan huruf ini.

Huruf bernama Times ini dengan cepat menjadi sangat populer pada masa itu, banyak digunakan di koran, majalah, maupun buku laporan tahunan perusahaan. Huruf ini didaftarkan lisensinya ke The Monotype Corporation di Inggris, namun juga didaftarkan ke perusahaan lisensi Linotype di Amerika, karena koran The Times banyak mendaftarkan lisensi dari produk-produknya ke Linotype. Akhirnya, pada tahun 1945, The American Linotype Company mendaftarkan nama dagang ”Times Roman” secara terpisah, bukan sebagai bagian dari The Times ataupun Monotype. Di sinilah terjadi perbedaan nama untuk penggunaan huruf ini dalam komputer. Linotype dan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Adobe dan Apple Macintosh menggunakan nama ”Times Roman”, sedangkan Monotype dengan perusahaan-perusahaan di bawah lisensinya seperti Microsoft menggunakan nama “Times New Roman”.

Pada era ’80-an, Monotype mendesain ulang Times New Roman dan mengklaim bahwa huruf yang didesain ulang ini lebih baik daripada Times Roman yang dimiliki Linotype. Karena tidak mau kalah, pada periode waktu yang berdekatan, Adobe-Linotype juga meluncurkan seri baru dari huruf Times, yang tentu saja mereka mengklaim huruf yang baru juga lebih baik dibanding huruf milik Monotype. Pada kenyataannya, sebagian atau mungkin seluruh pengguna huruf ini tak akan menyadari atau bahkan tak akan mempermasalahkan perbedaan di antara keduanya walaupun huruf-huruf tersebut dicetak sangat jelas dengan ukuran 10 pt dalam resolusi tinggi 300 dpi.
Lepas dari berbagai pertentangan di atas, terbukti bahwa Stanley Morrison telah berhasil menciptakan huruf yang baik dengan ciri khasnya tersendiri sehingga jenis huruf ini terus dikenang dan digunakan oleh banyak kalangan hingga saat ini. Ia meninggal pada 11 Oktober 1967 di London, Inggris

source: http://mirianto.com/articles/



Selasa, 18 Januari 2011

KAOSKU SAYANG KAOSKU MALANG

Mungkin bagi sebagian orang, memakai kaos diacara sebuah event corporate merupakan sesuatu hal yang biasa. Tapi bagi saya ini merupakan suatu hal yang istimewa, khususnya di even team building yang akan kami lakukan diakhir bulan ini. Karena ini adalah kesempatan bagi saya pribadi untuk menunjukkan ke"eksistensian" saya didunia. Kalau seorang sahabat saya pernah berkata bahwa salah satu bukti bahwa dia pernah terlahir kedunia ini dapat ditelusuri lewat tulisan dan buku yang dia hasilkan, maka seorang Harri susanto bisa berbangga bahwasanya walaupun hingga detik ini belum menghasilkan sebuah bukupun - tapi saya sudah minimal menghasilkan sebuah karya yang syukur alhamdullilah bisa diterima dan minimal dirasakan oleh pemakainnya dalam bentuk karya desain dari sebuah kaos yang akan mereka pakai diacara itu nanti.
Ada sedikit kegundahan ketika seorang senior counselor dikantor yang mempertanyakan "manfaat dari sebuah kaos". Dengan santainya saya jawab bahwa fungsi kaos atau pakaian pada umumnya adalah sebagai pelindung badan dari sengatan panas dan dingin, kadangkala bisa pula mlindungi pemakainya dari kotoran ataupun gangguan binatang. dan yang jelas, bisa menghindari kita dari penjara karena melakukan kegiatan yang menjurus kepada aksi pornografi lewat sebuah UU pornografi yang akhirnya disyahkan oleh bangsa ini setelah melewati perdebatan yang panjang.
Duh gusti, masa manfaat kaos saja dipertanyakan sih, yang jelas setelah melewati perdebatan yang panjang dan olot, akhirnya kaos-pun di acc. sayangnya walaupun desainnya disetujui - bahan dan distro yang akan kita ajak kerjasama ternyata tidak di acc tampa alasan yang jelas. Dengan sedikit menahan perasaan malu, terpaksa kita mengembalikan contoh ukuran dan bahan yang sudah kita pinjam tersebut. yang sedikit membuat saya kecewa, sample contoh kaos yang diberikan oleh distro yang akhirnya dipilih oleh steering committee sangat jauh dibawah kaos yang kami kembalikan. Semoga kaos jadinya kelak tidak sama dengan kaos yang dipakai untuk mendata ukuran yang dijahit. Walaupun saya pribadi tidak berhak untuk berkomentar apapun terhadap semua keputusan yang telah diambil, minimal saya boleh berbangga dan bersyukur Alhamdullilah, kaos yang kami ajukan akhirnya di ACC, saya percaya tuhan akan selalu bersama dengan orang-orang yang slalu mengingatNya.